BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 17 Februari 2011

sad

tunggu , aku redam dulu marahku. hmmm

kamu tau, pria seperti apa yang sangat ku kagumi, dan seperti apa yang sangat ku benci.. kemudian apa yang pernah terjadi antara masa lalu dan kehidupanku tentang bagaimana mencintai lelaki. Aku rasa kamu paham betul akan itu. Paling tidak, tidak pernah mencoba untuk membohongiku.
saat ini, baiklah dan aku gga akan percaya lagi padamu. maav jika berlebihan namun selayaknya sahabat, kamu adalah pembohong besar untukku. makasih...

Senin, 14 Februari 2011

cacicuCECO :)

hari ini mama menggandengku menuju sebuah rumah makan kesukaanku. Papa masih menata barang belanjaan kami yang saat itu kira-kira ada 3 tas plastik berukuran besar kebutuhan sehari-hari, kemudian 2 bungkus baju dengan ukuran besar mungkin saja bila masih ku ingat isinya itu adalah pakaian untuk hari ulang tahunku, lalu juga dan sepasang sepatu kets warna ungu dengan aksen merah marun pada interiornya. Banyak sekali memang, hingga beliau menarik beberapa kursi untuk tempat barang barang mahal ini. Mama memesankan beberapa macam makanan untuk kami. Senyum kedua orang tuaku sangat mempesona, menunjukkan perasaan cintanya yang belum bisa tergantikan. Kami makan. Waah, senangnya mata kecilku, ada 2 makanan kesukaanku burger sapi yang di selipi keju, kemudian di tengahnya juga ditambahkan salad yang hmmm.. ayam goreng bagian dada dengan ukuran yang sangat besaar, membuatku semakin lapaar. Selesai suapan ke 5 dari nasi dan ayam gorengku aku menyedot isi gelas yang berwarna merah menggoda, glekk.. segaar. Aku membuka mulutku dan kembali makan, sesekali mama juga menyuapkan makanan itu ke dalam mulutnya. Ku lihat sekelilingku, aku ingin bermain. Aku merosot turun dari kursiku, papa melirikku kemudian menarik tubuhku ke pangkuannya.
"Mau kemana sayang kecilku?" katanya sambil menyedot minumannya.
"Aku mau main paaa, ituu kayak temen-temen ituu.." aku mulai merengek. Kemudian didalam gendongannya, beliau berdiri dan mengambil makananku dari tangan mamaku sambil membawaku menuju tempat bermain yang sangat besar.
Didalamnya, ada tempat untukku bermain bola, terowongan yang meliuk-liuk yang menghubungkanku di berbagai sisi, kemudian jaring-jaring yang berfungsi juga sebagai jembatan jika aku ingin mengambil jalan pintas untuk bisa sampai ke seberang, sangat menyenangkan. Aku bersemangat sekali, sambil sesekali turun dan melahap makananku, lama-lama makanan itu habis, papa menawarkan sebuah Burger kesukaanku, dan kembali menyuapkannya padaku. Lamaaaa sekali aku bermain disana hingga akhirnya papa memutuskan untuk meninggalkanku bermain setelah aku tak mau lagi menghabiskan burgerku. Papa, kembali duduk menemani mama makan.
Aku menaiki tangga, kemudian meluncur turun, naik lagi masuk dalam terowongan, melewati jembatan dan meluncur lagi. Aku terus melakukannya, semangatku masih menggebu. Tenggorokanku kering, aku berlari menuju meja Orangtuaku. Saat aku akan kembali mama menarik tanganku sambil berkata bahwa waktu bermainku tak lebih dari 20 menit lagi. Aku tak mendengarnya dan langsung berlari lagi.
Saat aku akan menaiki tangga, lelaki kecil seumuranku saat itu menyamai langkahnku. Dia berhenti didepanku ketika aku akan menyebrang melewati jaring-jaring, aku menyuruhnya minggir. Dia mengerutkan keningnya, saat itu dia terlihat jelek sekali, dia lelaki gendut yang pernah ku lihat, rambutnya sangat basah dengan keringat. hiiii... Aku kesal sekali saat dia kembali menghalangiku saat aku akan menaiki tangga. Aku menyuruhnya menyingkir sekali lagi. Tapi dia mencubitku, aku kesakitan dan menangis. haha.. mendengar suara tangis, para orang tua buru-buru datang mengampiri tempat kami, khawatir terjadi apa-apa dengan anak-anaknya. Aku semakin lantang bernyanyi, menyerukan ke semua orang bahwa lelaki ini nakal sekali padaku saat itu, haha.. lucu sekali. Dengan tergopoh-gopooh papa datang kepadaku, lalu memelukku dan bertanya. Mempertanyakan jeritanku. Setelah kurasa aman, aku sedikit mengurangi teriakanku. Ayah dari lelaki itu memukulnya perlahan, seakan memarahinya. Ia memaksanya untuk meminta maaf padaku, papa hanya tersenyum sambil memujukku untuk berhenti menangis. Aku masih saja sesenggukan, sempat kulirik mamaku tersenyum saat aku memeluk leher papa. Lelaki itu berada dalam gendongan ayahnya sambil mengulurkan tangannya berniat meminta maaf, papa membujukku untuk menoleh dan menyambut uluran itu, tapi aku menolak. Papa terus memaksa dan aku mengiyakan.
"Maaf ya." katanya
aku sesenggukan dan masih saja mengeluarkan air mata, saat itu aku ingin sekali menamparnya. Dia berani sekali membuatku menangis, andai saja itu terjadi saat ini, ketika aku, ohh sebentar ada telepon.
"Halo, iya?"
"Iya ma, kenapa? ini masih dikantor aja, besok mungkin ma baru bisa beliin buat Arya. Masih banyak banget kerjaannya."
"Iya maa, love you too."
Sori mama, biasa ngingetin beli kado buat Arya. Oya, tadi sampe mana. hmm.. ya, kalo aja hal seperti itu terjadi saat ini, mungkin saja aku akan menamparnya dengan sepatu hak tinggiku, atau mungkin saja melempar kepalanya dengan tasku. Ini cerita masa laluku. Dan, sebenarnya semuanya akan terasa biasa saja.
sejak saat itu aku sering sekali seperti bertemu dengannya, seperti ketika aku mengantri pada sebuah kasir di supermarket. Dia melihatku seperti pernah bertemu sebelumnya. Tapi bukan, saat itu aku hanya menjadikannya sebagai masa lalu, toh aku juga tak mengenalnya.
Namun sekarang, oh sebentar, tunggu sebentar.
"Hallo, sayang ?"
"Iya, masih dikantor, yaudah tunggu yaa. Ini masih ada sedikit interview."
"Heeh, yaudaah, bentar ya sayaang."
ya, dilanjutin ? haha , maav yaa keganggu mulu. Yaa, dan akhirnya sekarang dia sudah menungguku di loby, kami ada janji dengan pihak acara resepsi pernikahan kami bulan depan. Ehmm, mungkin saja cerita ini bisa menginspirasimu untuk mendesain bingkisan apa yang tepat untuk tamu undangan kami.
"Hahaha, yaudah deh mbak Dika, makasih ya waktunya, yaaa.. paling tidak aku udah punya gambaran laah."
"Iya, sama sama yaa, maaf merepotkan. Kamu mau jalan keluar kan? bareng deh yuk, kasian Arya juga nunggu lama-lama."
"Alaaah , nggak kok mbaak. Yaudah deh, yuk."

Sabtu, 12 Februari 2011

J O K E

yaaa, namanya juga cinta gimanapun caranya juga bakal terus dikejar. Kata Bida terus mengiang ditelingaku. Tapi, gimana kalo cara seperti ini malah terus mengganggu aktivitasku, apa ada jika orang jatuh cinta kemudian ia akan menunggu pujaan hatinya ddepan pintu ruang kelasnya dengan selalu membawa coklat dan bunga yang katanya akan ia serahkan padaku. Oh, ya Tuhan mimpi apa aku semalam. Baiklah-baiklah, mungkin dia memang begitu mengagumiku sehingga sedikit membuatnya terkesan freaky. Ah, baru juga diomongin nongol aja pria ini. Sebenarnya dia tidak terlalu memalukan untuk dibawa menghadiri kondangan teman-temanku, tapi sikapnya yang sok peduli dan sedikit semaunya aja inilah yang membuatku mundur seribu langkah. Anggap saja namanya Jack, berikut bukan nama sebenarnya ya, hehe.. dia, berkulit bersih, badannya cukup proporsional untuk jadi model iklan suplemen makanan dan daya tahan tubuh, dia memiliki 2 lesung pipi yang menawan, dia juga modis-terkadang terlalu modis jika sekedar datang ke akademik untuk memberikan surat dispensasinya jika dia sibuk dengan organisasinya-dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia inginkan-seperti yang dia lakukan saat ini-coba kita lihat apa yang akan ia lakukan sekarang. Dia mulai mendekat, senyumnya, wangi tubuhnya ohh enek sekali, selangkah lagi dan....
 
"Hai, cantik. Hari ini kamu manis sekali, habis ada kelas ya, hmm pasti capek ya, makan siang bareng yuk." dan langsung narik tanganku, waaaah.. 
"Ah, emm, aduhh been, sayang banget, aku pengen sihh, tapi mau langsung cabut sama anak-anak. Tuuh, aku udah ditunggu kaan."
suasana kampus saat itu emang cukup rame, dan posisi kami berdua tepat di pusat keramaian, jadi kalo mau macem-macem juga gga bisa. Mau marah marah juga gga mungkin dikiranya aku galak banget jadi cewek. hmmbb

Itu sekilas dari aktivitasnya yang selalu membuatku sedikit menganggapnya berlebihan. Aku tidak seberapa paham dengan tingkah lakunya jika dilihat banyaknya wanita yang "lebih" daripadaku. Pernah suatu hari aku mempertanyakan sikapnya yang berlebihan ini. Dan ia menjawab..
Reta, kalo wanita didunia ini diciptakan sama antara satu dan yang lainnya, sangatlah mudah bagi pria untuk mempermainkan dan menggantinya. Maka dari itu, aku bersyukur ada seorang yang diciptakan berbeda. Yang tidak mengharapkan apapun ketika banyak orang meminta lebih. Yang selalu tampil apa adanya ketika banyak orang mengubah pribadinya menjadi alien. Yaaa, mungkin saja untuk mendapatkanmu nggak gampang Rett.. tapi ini bayaran yang setimpal buat dapetin yang sempurnya menurutku..
 
Yaaa, semoga saja...

Sabtu, 05 Februari 2011

S E L A M A N Y A

hay , malem ini jalan keliling kota kayaknya seru deh. Tapi, sikonnya gga mendukung, angin kenceng dan mulai gerimis. Jalanan juga terlihat kacau, perlahan jalanan yang awalnya terlihat kasar dan biasa saja kini berubah menjadi berbintik , berair dan licin. Harus berhati-hati. Dan, setiap aku mencoba tuk melangkah rasa hingar bingar yang tadinya sangat kacau berubah menjadi sunyi. Membuatku merasa sepi dan putus asa, yang kemudian mendekat pada jalan tersunyi. Berusaha untuk merubah beberapa hal yang membuatku mati ketika jatuh, harusnya ketika nanti aku berjalan kembali disitulah aku bisa bangun. Namun, malam ini nihil.
Mari kita berjalan lagi, sedikit jauh mendekat pada kursi di tengah taman kota. Disisi kananku sekelompok manusia sedang membuat wacana, bahwa ketika nanti seseorang menyaksikan mereka seperti aku saat ini, saat itulah mereka tau bahwa mereka adalah sekelompok orang yang sedang menawarkan barang, sepertinya kerajinan untuk wanita. Aku tak tau pasti, namun sepertinya itulah yang dapat ku gambarkan. Mereka berkumpul, menggunakan pakaian yang sama, senyum yang sama dan tujuan yang sama. Ahh, rasanya tak ada yang menarik. Aku diam.
Hmm, setelah seperti ini apa yang harus ku lakukan. Kusandarkan tubuhku pada sandaran kursi. Kuraba isi tasku, kucari kotak kecil tempatku mengadu, benda inipun tetaap bergeming pada kesunyian. Mmm, dari sisi kiriku kudengar senandung dari sebuah gitar para remaja yang labil. Mereka memainkan alat musik apa saja yang mereka bawa selain gitar menyatukannya menjadi alunan hati yang ngilu. Ada satu lagu yang selalu ingin ku nyanyikan dihadapan banyak orang, taukah kamu satu lagu original sound track Kambing Jantan dari penulis kocak Raditya Dika yang dinyanyikan seorang wanita-yang aku belum sepenuhnya mengenal manusianya dan aku juga sedikit lupa dengan judulnya :D- kurang lebihnya seperti ini....
Ketika hati ini tetapkan pilihan, adakah kuasa diri tuk coba abaikan,  selalu ku katakan engkaulah yang terjaga, dalam setiap langkah kau tuntun  mimpiku , meski waktu datang dan berlalu kau takkan lekang dan terganti, selamanya...
 Dan baru saja ku ingat judul lagu indah ini "Selamanya". Ya, mugkin saja ada saatnya nanti mimpi ini membawaku kembali untuk merubahmu menjadi seperti yang ku ingini. Masihkah kamu setia dengan tulisan kacau ini ? bahkan ketika aku mulai lelah untuk melanjutkannya. Tapi, hingga sampai saat ini pun aku masih ingin untuk membaginya padamu. Sebenarnya apa yang ku rasa kapanpun dan dimanapun seperti saat ini adalah rasa sepi yang mulai membumbung di puncak puncak bukit. Memang belum tinggi, namun rasanya sangat menyiksa.
Hey, mm.. pernahkah kamu merasakan apa yang kurasakan ? sepi ini sudah di ubun-ubun rasanya. Namun tak juga segera ku temukan jawabannya.

Kamis, 03 Februari 2011

cucicaciCU :)

heey , kamu . Ahh seolah aku tak ingin memalingkan wajahku. Yaaa... harus berapa pria lagi yaa yang datang dan pergi semau "tititnya" , seenak jidatnya. Selebihnya , sebenarnya ini aku menunggu apapun yang selama ini tak pernah ku miliki. Apa saja yang menjadi indah ketika semua orang memilikinya, hmmm.. bisakah aku bertanya satu hal yang intim padamu ?

hmm, seperti pertanyaan yang seperti, "Apakah arti dari permulaan ini ? apakah nantinya kau akan sama dengan yang lain dengan datang dan pergi seluas jidatnya kemudian meninggalkan kemurkaan untuk ujung hatiku ?". Benar seperti itukah ?
jika iya , aku akan dengan sangat bangga jika nantinya aku bisa mebunuh dengan menusuk hatimu. hrrrrr...

Ini bukan berarti aku pembunuh berdarah dingin , tetapi hanya sajaa aku sudah bosan dengan embel-embel "sayang" jika para pengkhianat itu mendekat dan menyentuh hatiku. Fuck ! upss-maav ya adek adeek jangan ditiruuu :P
tapi memang benar, sudah cukup lama aku berkecimpung didunia pengkhianatan seperti saat mengenal para bebek itu, cieelah bebek . bheheh
eh tapi serius, aku mulai melihat dan merasa yang nggak nggak. Jadi tolonglah, jangan biarkan apapun yang seperti kemarin terjadi lagi.

Oke, kembali lagi pada wacana awal.  Yang pasti aku tak ingin lagi bertemu dengan para bajingan cinta murahan. Jika memang iya , pastikan kamu yakin dan akan dengan sedia menjagaku :)

untuk seluruh cinta malam ini,
aku akan sedia memulai
jika ada rasa untuk menjadikanku bahagia..